Memperjuangkan Pemberhentian Ekspor Bahan Baku Rotan - 10 July 2009
Saya diundang oleh UKI untuk membahas masalah ekspor bahan baku rotan, ternyata pada saat saya datang, ada Bpk Faisal Basri, Bpk HS Dillon, dan lain-lain.
Ternyata UKI (Universitas Kristen Indonesia) sangat peduli sekali dengan berita-berita krusial yang menyangkut UKM. Acara dimulai oleh sambutan-sambutan, dari rektor UKI, dari panitia. Kemudian saya mewakili AMKRI (Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia), Kemudian Pak Faisal Basri, Pak HS Dillon dll.
Banyak sekali agenda-agenda yang akan diajukan ke menteri perdagangan Ibu Mari Elka Pangestu, tentang tata niaga rotan. Misalnya kenaikan pajak ekspor bahan bakusebesar 50%, karena pada saat itu hanya 15%. Belum termasuk dengan banyaknya penyelundupan dan under value invoice. Jadi kemungkinan besar devisa dari ekspor bahan baku rotan tidak kena. Karena banyaknya penyelundupan dan under value invoice.
Kesan pertama bertemu Bpk Faisal Basri, orangnya santai tapi tegas, dengan gaya bicara seperti Amin Rais. Sedangkan Bpk HS Dillon, tegas, tanpa ada perasaan sungkan. Waktu itu Pak HS Dillon dengan sakit, sedang sakit saja masih bisa bisa bicara lugas dan keras.
Terimakasih kepada panitia UKI (Jonathan Haposan Simangungkalit) yang telah turut serta membantu memberhentikan ekspor bahan baku, walaupun disuarakan di seminar tahun 2009, akhirnya 2012 baru distop.
Post on 10 July 2009 | 0 Comment(s)
Other Articles :
|
|
|||||||||||||