Perizinan Buat Usaha di Indonesia - 15 March 2015
Pengalaman menjadi eksportir pada saat jaman gusdur jadi presiden, semua persyaratan mudah, yang dibutuhkan adalah kemauan untuk usaha. Saat ini peraturan makin banyak, makin bingung. Jika membuat usaha dibutuhkan minimum 20-40 lembar persyaratan. Dan yang bikin lucu, ada Badan Pelayanan Terpadu, tapi tetap terpusat, yang menentukan masih pusat dan masih pengusaha yang mengajukan. Semuanya serba ke Jakarta. Repot banget bin males. Tapi terpaksa, ya harus dikerjakan. Seharusnya Badan Pelayanan Terpadu bukan terpusat lagi, ada kewenangan yang dibagi agar bisa cepat disetujui, bukan cuma memeriksa data, dan pengusaha menunggu, ataupun harus menghadap lagi ke Badan Pelayanan Terpadu di tingkat atasnya lagi. fuuuih.
Semoga izin proses produksi sabun saya bisa mendapatkan BPOM segera, tempat bikin sabun hanya 10 x 7 meter tapi perizinan sampai harus ke Jakarta dan membutuhkan banyak sekali surat. Makin kesini, makin banyak sekali perizinan. Dulu waktu ekspor, semuanya serba cepat, hanya ada Pph saja. Apakah akan begini terus, dan akan makin sulit saja untuk membuat usaha di Indonesia? atau lebih baik impor saja, hanya dibutuhkan BPOM pusat dan gudang. Tidak perlu izin tiap tingkat I dan II dan akhirnya harus pusat juga.
Kalau kesulitan membuat perizinan membuat usaha, mungkin lebih baik impor saja, perizinan lebih sedikit. Semoga tulisan ini dijadikan pelajaran, sampai kepikiran lebih baik impor daripada buat sendiri di negeri sendiri.
Post on 15 March 2015 | 0 Comment(s)
Other Articles :
|
Archive |
||
|
||
Search Article
|
||
|
